TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengemukakan pentingnya integrasi sistem antar-kementerian dan lembaga untuk mencegah kebocoran penerimaan negara. Integrasi itu salah satunya telah dilakukan di sepuluh pelabuhan.
“Ini akan didorong dan sudah mulai jalan walau belum efektif mengenai seaport (pelabuhan) dan airport. Ada sepuluh seaport yang ada dan kita buat terintegrasi. Tapi masih banyak di dalam ini tikus-tikus yang perlu diselesaikan,” ujar Luhut dalam peluncuran Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara) pada Selasa, 8 Maret 2022.
Pemerintah sebelumnya mengintegrasikan data pelabuhan melalui national logistic system (NLE). Dengan integrasi NLE yang mengandalkan sistem digital, perjalanan barang dan dokumen internasional akan lebih teratur sejak kedatangan hingga tiba di gudang. Efektivitas ini pun berpengaruh terhadap penerimaan negara dan peluang investasi.
Selain sisi logistik, pemerintah mulai mengintegrasikan data serta informasi alur produksi hingga penjualan untuk sektor mineral dan batu bara melalui Sistem Informasi Pengelolaan Batu Bara (Simbara).
Luhut mengatakan peluncuran Simbara merupakan momentum yang baik setelah bertahun-tahun negara membiarkan proses industri komoditas dari hulu dan hilir tercecer.
“Ini saya kira akan membantu pundi-pundinya Menteri Keuangan. Step awal, target aliran data yang dibutuhkan masing-masing instansi dalam proses perizinan telah mengalir dari hulu dan hilir,” ujar Luhut.